
Kementerian Lingkungan Hidup menekankan pentingnya pengolahan limbah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tidak menambah masalah lingkungan akibat penumpukan sampah makanan. Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah KLH, menyatakan bahwa jika sisa makanan tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menjadi masalah signifikan di masa depan. Potensi timbunan sampah dari program ini dapat mencapai 2.400 ton per hari atau 624 ribu ton per tahun.
Novrizal menjelaskan bahwa dalam kampanye Prabowo-Gibran, program unggulan ini bertujuan untuk mencapai 24 juta penerima manfaat secara nasional. Angka ini didasarkan pada jumlah siswa sekolah dasar yang terdaftar di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk tahun ajaran 2023-2024.
Novrizal juga menambahkan, “Kami mengasumsikan setiap siswa menghasilkan sampah makanan sekitar 50-100 gram per hari.”

Langkah Pemerintah Atasi Limbah
Hanif juga menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah, terutama sampah sisa makanan. Menurutnya, kesadaran masyarakat akan dampak sampah terhadap lingkungan harus ditingkatkan agar dapat berkontribusi dalam pengurangan volume sampah.
“Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar,” tambahnya.
Selain itu, Hanif menyampaikan bahwa pemerintah akan mendukung inovasi teknologi dalam pengelolaan sampah. “Kami terbuka untuk bekerja sama dengan pihak swasta dan lembaga penelitian untuk mengembangkan teknologi yang dapat membantu pengelolaan sampah lebih efisien,” ujarnya.
Hanif berharap dengan langkah-langkah ini, pengelolaan sampah di Indonesia dapat lebih baik dan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sumber Berita : https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan