
Barisan bambu yang sebelumnya digunakan untuk budidaya kerang hijau dan rumput laut di pesisir pantai Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, telah dicabut oleh nelayan setelah hebohnya pemberitaan mengenai pagar laut di Kabupaten Tangerang.
Para nelayan merasa perlu untuk menghilangkan barisan bambu tersebut agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang dapat menimbulkan isu negatif dan merugikan masyarakat setempat.
Dalam proses pembongkaran, tampak bahwa di beberapa bagian, nelayan masih dapat berdiri karena ketinggian air hanya sebatas lutut orang dewasa.
“Tadinya mau (ternak kerang) ijoan (kerang hijau) sama rumput laut, kalau di pinggir untuk empang, karena deket sungai enggak tumbuh, mati semua,” ungkap Holid, seorang nelayan yang berasal dari Kampung Pasir, Desa Pedaleman, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, pada hari Sabtu, (25/1).
Kekhawatiran Campur Tangan Pihak Luar
Holid mengungkapkan bahwa di pesisir Kecamatan Tanara masih terdapat beberapa empang ikan. Meskipun demikian, sebagian besar area tersebut kini telah diubah menjadi hutan bakau yang berfungsi untuk mencegah abrasi serta menjaga kelestarian lingkungan.
Pada Sabtu, 25 Januari, Holid bersama sejumlah nelayan lainnya melakukan pembongkaran bambu yang telah mereka tanam, dan kegiatan ini akan dilanjutkan pada Minggu, 26 Januari 2025.
Mereka berupaya untuk menghindari daerah mereka terkena isu negatif, seperti yang terjadi pada pagar laut di Kabupaten Tangerang dalam beberapa pekan terakhir.
“Masih ada tambaknya juga itu. Ada isu-isu begini takut, jadi dicabutin aja, yang masang juga nelayan,” jelas Holid.
Sumber Berita : https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan