23 Februari 2025


Kisah seorang remaja yatim piatu berinisial AAP (17) dari Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, viral di media sosial. Ia nekat mencuri empat tandan pisang karena kelaparan dan ingin memberi makan adiknya. Namun, alih-alih mendapat belas kasihan, AAP justru dipermalukan warga dengan cara ditelanjangi dan diarak keliling.
Tragedi ini menarik perhatian banyak pihak, salah satunya Gus Miftah, pendiri Yayasan Pondok Pesantren Ora Aji. Melalui perwakilannya, Dwi Yudha Danu, Gus Miftah langsung memberikan bantuan finansial kepada AAP dan adiknya.
“Saya terenyuh melihat video itu. Anak yatim piatu mencuri karena lapar adalah realitas yang menyedihkan. Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi di negeri ini,” ujar Dwi Yudha Danu.
Gus Miftah mengecam tindakan warga yang mempermalukan AAP. Sebagai bentuk kepedulian, ia memberikan bantuan uang puluhan juta untuk kebutuhan hidup AAP dan adiknya. Tidak hanya itu, Gus Miftah juga menyiapkan beasiswa pendidikan hingga kuliah, agar keduanya memiliki masa depan yang lebih baik.
“Kami memberikan bantuan santunan dan memastikan mereka mendapatkan pendidikan yang layak. Anggaran pastinya tidak bisa disebutkan, tetapi beasiswa ini akan membantu mereka sampai lulus kuliah,” jelas Dwi Yudha Danu.
Selain itu, AAP yang sebelumnya putus sekolah juga akan dibantu untuk melanjutkan pendidikannya di Pesantren Ora Aji, tempat di mana ia bisa mendapatkan ilmu dan bimbingan yang lebih baik.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama anak-anak yatim yang hidup dalam keterbatasan. Gus Miftah berharap tidak ada lagi anak di Indonesia yang harus putus sekolah hanya karena masalah biaya.
“Jangan sampai ada anak-anak yang kehilangan masa depan hanya karena pendidikan tidak bisa diakses,” tegasnya.
Sumber Berita : https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan