Apa pendapat negara-negara Arab yang bersatu menolak gagasan Trump?

Pada hari Sabtu, 1 Februari 2025, para menteri luar negeri negara-negara Arab menegaskan penolakan terhadap pemindahan warga Palestina dari tanah mereka dalam keadaan apapun. Mereka menyampaikan sikap bersama yang menolak seruan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meminta Mesir dan Yordania menerima lebih banyak pengungsi dari Jalur Gaza.
Dalam pernyataan yang dirilis setelah pertemuan di Kairo, para menteri luar negeri dan pejabat dari Mesir, Yordania, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Otoritas Palestina, serta Liga Arab, menegaskan bahwa langkah tersebut akan mengancam stabilitas kawasan, memperburuk konflik, dan merusak peluang untuk mencapai perdamaian.
“Kami menegaskan penolakan terhadap upaya apapun yang dapat mengompromikan hak-hak Palestina, baik itu melalui aktivitas permukiman, pengusiran, perebutan tanah, atau pengosongan tanah dari pemiliknya … dalam kondisi atau alasan apapun,” bunyi pernyataan bersama tersebut seperti dikutip dari CNA, Minggu, 2 Februari.
Para menteri luar negeri berharap dapat menjalin kerja sama dengan pemerintahan Trump untuk mewujudkan perdamaian yang adil dan menyeluruh di Timur Tengah berdasarkan solusi dua negara. Pertemuan para diplomat tingkat tinggi Arab ini dilakukan setelah Trump menyatakan minggu lalu bahwa Mesir dan Yordania seharusnya menerima lebih banyak warga Palestina dari Jalur Gaza, yang dia sebut “daerah yang hancur”, setelah 15 bulan pengeboman oleh Israel yang menyebabkan banyak penduduk wilayah tersebut menjadi tunawisma. Banyak kritik menyebut gagasan Trump sebagai bentuk pembersihan etnis.
Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, pada Rabu, 29 Januari, telah menolak ide bahwa Mesir akan memfasilitasi pemindahan warga Jalur Gaza, dan memperingatkan bahwa rakyat Mesir akan turun ke jalan untuk menunjukkan ketidaksetujuan mereka. Namun, pada hari Kamis, 30 Januari, Trump mengulangi pandangannya.
“Kami banyak membantu mereka, dan mereka akan melakukannya,” kata Trump.
Pernyataan Trump ini diyakini merujuk pada bantuan besar dari AS, termasuk dukungan militer, kepada Mesir dan Yordania.
Rehabilitasi Gaza

Setiap ajakan bagi warga Palestina untuk meninggalkan Jalur Gaza, yang mereka harapkan menjadi bagian dari Negara Palestina, telah ditolak secara tegas oleh kepemimpinan Palestina selama beberapa generasi. Penawaran yang diajukan oleh Trump juga telah ditentang berulang kali oleh negara-negara Arab yang berdekatan dengan Palestina, terutama setelah dimulainya konflik antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Yordania telah menjadi tempat tinggal bagi jutaan warga Palestina, sementara puluhan ribu lainnya tinggal di Mesir. Di sisi lain, para menteri luar negeri Arab menyambut baik inisiatif Mesir untuk mengadakan konferensi internasional bersama PBB, yang akan berfokus pada rekonstruksi Jalur Gaza.
Namun, hingga saat ini, belum ada tanggal yang ditetapkan untuk konferensi tersebut.
Sumber Berita : https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan