Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa dirinya merasa menjadi menteri karena terpaksa oleh keadaan. Pernyataan ini muncul setelah berlalunya masa tugas jadi Menkominfo dan berbagai masalah-masalah yang ia lalui. Seperti saat beberapa bulan belakangan ini, ketika meningkat desakan agar dirinya mundur dari jabatannya menyusul peretasan terhadap sistem pusat data nasional (PDN) yang belum dapat dipulihkan sepenuhnya.

Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa semua hal terkait peretasan PDN telah dievaluasi oleh pemerintah, termasuk tuntutan baginya untuk mengundurkan diri. Meskipun ada tekanan dari berbagai pihak, termasuk desakan dari Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet), Budi Arie tetap mencoba mempertahankan posisinya sebagai Menkominfo.

Presiden Joko Widodo juga turut memberikan tanggapannya terkait situasi tersebut waktu itu. Beliau menekankan pentingnya tidak mengambil keputusan secara emosional atau dipaksa oleh tekanan eksternal. Presiden Jokowi menyatakan bahwa belum ada pimpinan partai politik yang menekannya terkait perombakan kabinet, meskipun beberapa nama calon menteri telah diajukan.

Ini diungkapkan Budi saat pamit untuk terakhir kalinya berjumpa dengan anggota komisi l DPR RI di Senayan, pada (10/9). Beliau juga turut berterima kasih kepada para anggota DPR yang dihormatinya. Bagi Budi, walaupun ia adalah orang baru dan menduduki jabatan karena dipaksa oleh keadaan. Namun ada satu hal yang pasti, kata Budi. Yaitu, selama menjabat, ia ingin berbuat sesuatu yang terbaik untuk masyarakat Indonesia.

Budi Arie Pamit setelah 1 Tahun Berkarya: Saya jadi Menteri karena Dipaksa Keadaan!

Meski telah menghadapi berbagai desakan, Budi Arie Setiadi tampaknya tetap kukuh dalam posisinya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Baginya, ia menjabat sebagai menteri saat Kemeninfo lagi terserang badai yang dahsyat. Keputusannya untuk tetap bertahan sebagai menteri mungkin menjadi bagian dari dinamika politik dan kebijakan di tingkat pemerintahan yang harus dihadapi dalam menghadapi situasi yang sulit.

“Jika ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Kalau ada umur yang panjang, boleh kita menumpang mandi lagi,”

“Ayu Ting Ting anaknya satu, saatnya kita bersatu. Ayu Ting Ting bawa gerobak, ayo kita kompak!” ujar menteri yang baru satu tahun menjabat tersebut dan mengakhiri pembicaraan dengan dua buah pantun ikonik.

Terima kasih juga dari rakyat untuk dedikasi pak Budi selama ini menjadi Menkominfo ya gansist, sebagai orang baru seperti yang diungkapkan, tentu dirinya masih perlu banyak belajar hingga menjadi sosok yang lebih jenius dari sekarang. Mudah-mudahan pak Budi bisa terus belajar dan belajar, hingga bisa mencapai prestasi yang sebagaimana sekarang. Bahkan semoga di masa mendatang beliau dapat jabatan yang lebih tinggi di kepemerintahan RI.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *