
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan ilmuwan tentang bagaimana aliran sungai bisa mengalir mundur. Beberapa teori menyebutkan bahwa pergeseran lempeng tektonik atau perubahan ketinggian tanah bisa menjadi penyebabnya. Selain itu, fenomena ini bisa memberikan wawasan baru tentang sejarah geologi wilayah tersebut dan perubahan aliran sungai yang terjadi sepanjang waktu. Penemuan ini juga menunjukkan betapa dinamis dan kompleksnya sistem sungai di wilayah Amazon, yang masih menyimpan banyak misteri untuk diungkap.
Di sepanjang cekungan, usia butiran mineral menunjukkan lokasi spesifik di bagian tengah dan timur Amerika Selatan,” ungkap Mapes dalam sebuah pernyataan pada 2006, dikutip dari IFL Science.
Hal ini mengejutkan, karena saat ini Amazon mengalir dari Barat ke Timur, bukan sebaliknya. Jadi, apa yang menyebabkan endapan zirkon kuno ini bergerak dari Timur ke Barat? Ini bukan satu-satunya bukti bahwa sungai bisa saja mengalir ke arah berlawanan, dengan ditemukannya fosil hewan laut yang lebih cocok untuk air asin di daerah yang tidak terduga.
Setelah penyelidikan lebih mendalam, tim ilmuwan menyimpulkan bahwa sungai Amazon memang pernah mengalir berlawanan arah di masa lalu. Mereka memperkirakan pembalikan tersebut terjadi di daerah dataran tinggi timur laut Amerika Selatan, yang terbentuk selama Periode Kapur antara 65 dan 145 juta tahun yang lalu.
“Amazon begitu datar sehingga kemiringan kecil ke arah mana pun dapat mengubah situasi secara drastis,” jelas dosen pembimbing Mapes, Drew Coleman.
Pembentukan Cekungan
Menurut para ilmuwan, sebelum Andes terbentuk, kemiringan ini menyebabkan sungai (seperti dulu) mengalir dari Timur ke Barat, menuju Lengkungan Purus, sedangkan air di sisi barat lengkungan tersebut mengalir menuju Pasifik. Menurut tim ini, ketika daerah dataran tinggi di timur laut terkikis, air mulai mengalir ke arah yang berlawanan.
Ketika Andes tumbuh, sebuah cekungan terbentuk di antara pegunungan dan lengkungan. Seiring berjalannya waktu, cekungan ini terisi, sebelum akhirnya tumpah, sehingga menghasilkan arah aliran yang kita lihat sekarang.
“Menurut kami perubahan terakhir ini terjadi dalam 5 hingga 10 juta tahun terakhir, dan ini sangat cepat, secara geologis,” tambah Mapes.
“Ini menunjukkan betapa sementaranya permukaan bumi.”
Meskipun hipotesis ini masuk akal, model selanjutnya pada tahun 2014 menunjukkan bahwa munculnya Andes menyebabkan lebih banyak awan tertutup, dan aliran hujan selanjutnya menyebabkan erosi, sehingga mengakibatkan lahan basah Pebas. Pada akhirnya, dalam jangka waktu yang sesuai dengan pembalikan sekitar 10 juta tahun yang lalu, penumpukan sedimen menaikkan wilayah tersebut, mengakibatkan aliran sungai Amazon terbalik.
Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat menjelaskan mekanisme sebenarnya dari pembalikan tersebut, namun bukti menunjukkan sungai besar Amazon pernah mengalir ke arah yang berlawanan.
Sumber Berita : https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan