Keinginan Trump mengusir rakyat Palestina di Gaza dipandang sebagai upaya pembersihan etnis.

Seorang pejabat Arab Saudi mengusulkan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memindahkan warga Israel ke Alaska. Hal ini disampaikan menyusul keinginan Trump mengambil alih Jalur Gaza dan mengusir para penduduk Palestina di wilayah kantong tersebut.
“Jika (Donald Trump) ingin menjadi pembela perdamaian dan mencapai stabilitas dan kemakmuran untuk Timur Tengah, dia harus memindahkan orang-orang Israel yang dicintainya ke Alaska dan kemudian ke Greenland setelah mencaploknya,” jelas Anggota Dewan Syura Arab Saudi, Yousef bin Trad al-Saadoun, seperti dilaporkan koran Okaz pada 7 Februari.
Al-Saadoun mengatakan, para Zionis dan pendukungnya harus menyadari mereka tidak akan mampu memikat kepemimpinan dan pemerintah Saudi ke dalam “perangkap manuver media dan tekanan politik palsu,” seperti dikutip dari The Cradle, Senin (10/2).
Trump beberapa kali menyampaikan keinginannya untuk mengusir rakyat Palestina di Gaza dan memindahkan mereka ke Mesir dan Yordania. Trump berdalih ingin membangun kembali Gaza setelah hancur dibombardir Israel dalam perang genosida yang berlangsung selama 471 hari. Namun masyarakat internasional menentang keinginan Trump ini, menyebutnya sebagai upaya pembersihan etnis.
“Kebijakan luar negeri resmi Amerika Serikat akan mengupayakan pendudukan ilegal atas tanah kedaulatan dan pembersihan etnis penduduknya, yang merupakan pendekatan Israel dan dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan,” tegas al-Saadoun.
“Siapa pun yang mengikuti jalur kelahiran dan kelanjutan Israel jelas menyadari bahwa rencana ini pasti dirumuskan dan disetujui oleh entitas Zionis, dan diserahkan kepada sekutu mereka untuk dibacakan di podium Gedung Putih,” pungkasnya.
Sumber Berita : https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan