Kampung kawin kontrak di Subang, Jawa Barat, memang menarik perhatian banyak orang karena cerita-cerita unik yang beredar tentangnya. Meskipun lokasi pastinya tidak banyak diketahui, kampung ini dikenal sebagai destinasi bagi mereka yang penasaran akan fenomena kawin kontrak.

Suasana kampung ini tampak seperti kampung pada umumnya di Jawa Barat, dengan rumah-rumah tradisional dan pemandangan alam yang indah. Kehidupan masyarakatnya pun terlihat normal, namun di balik itu tersimpan cerita-cerita mengenai tradisi kawin kontrak yang sudah berlangsung lama.

Gadis-gadis di kampung ini dikenal memiliki paras yang cantik, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Namun, penting untuk diingat bahwa fenomena kawin kontrak memiliki banyak sisi yang kontroversial dan perlu dilihat dengan bijak.

Bagi mereka yang ingin mengenal lebih jauh, disarankan untuk berinteraksi langsung dengan warga setempat dan memahami budaya serta tradisi yang ada. Mengunjungi kampung ini bisa memberikan wawasan baru tentang kehidupan di pedesaan Jawa Barat dan fenomena sosial yang terjadi di sana.

Penampakan Kampung Kawin Kontrak

Video tersebut menggambarkan suasana pedesaan yang tenang dan jauh dari kebisingan perkotaan. Kampung ini dikenal dengan istilah “kawin kontrak,” yang mengacu pada pernikahan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan kompensasi dari salah satu pihak. Meskipun namanya dirahasiakan, video dari channel Youtube K-dafy memberikan gambaran tentang kehidupan dan budaya unik di kampung tersebut, yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Kampung kawin kontrak tersebut memiliki pemandangan yang sangat asri. Rumah-rumah di sana pun jauh dari kata modern. Mayoritas dibangun dengan menggunakan kayu.

Selain itu, setiap rumah juga memiliki sebuah kebun yang sangat luas. Kebun itu digunakan untuk menanam kebutuhan makanan sekaligus menjadi mata pencaharian masyarakat di sana.

“Jadi rumahnya jarang-jarang ya, di sebelah sana ada rumah, di sini kebun, di sana terus, ini ke arah bawah. Kayaknya di sana hutan,” lanjutnya.

Selain kampung yang cantik, di kampung kawin kontrak tersebut juga memiliki keunggulan lain yaitu mempunyai gadis-gadis yang sangat cantik. Salah satunya adalah Neng Yuni.

Meski begitu, ia tidak menjadi bagian dari warga yang melakukan kawin kontrak. Yuni mengaku bahwa orang tuanya tidak memberi izin untuk menikah apalagi kawin kontrak.

“Pernah sih ada, cuma sudah lama, nggak ada, soalnya kata si mamah jangan dulu nikah, gitu,” ucap Yuni.

Sumber Berita : https://thegazettengr.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *